Sementara BMKG dapat membantu terkait rekayasa cuaca (TMC/teknologi modifikasi cuaca) agar curah hujan dapat dikendalikan, sehingga meminimalisasi risiko terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Banjir Kepung Kota Semarang, Tim SAR Ungsikan Ratusan Warga
Kemudian Bupati/Walikota agar melakukan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi bencana; penanganan darurat bencana; serta perencanaan rehabilitasi bencana.
"Kewaspadaan dan kesiapsiagaan harus ditingkatkan. Kami juga sudah menyiapkan untuk evakuasi, posko kesehatan kami standby terus, dan bantuan-bantuan kepada masyarakat. Tanggul-tanggul yang ada akan dievaluasi dan secara bertahap akan melakukan perbaikan," jelasnya.
Sementra itu, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, sembilan daerah menetapkan status tanggap darurat. Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, BNPB langsung memberikan bantuan dasar dari para penyintas bencana.
Bantuan yang diberikan meliputi peralatan penanggulangan bencana, dapur umum, maupun anggaran operasional untuk tanggap darurat.
Setelah itu, akan ada transisi tanggap darurat. Di mana ada beberapa daerah yang harus merelokasi masyarakat terdampak.
"Setelah itu, ada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur dan rumah warga yang rusak diperbaiki,” kata dia. (***).
Artikel Terkait
Kurangi Potensi Dampak Banjir Demak, BNPB Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca
Cuaca Ekstrem, Enam Daerah di Jateng Dilanda Banjir. Dimana Saja?
Banjir Kepung Kota Semarang, Tim SAR Ungsikan Ratusan Warga
Antisipasi Banjir, Pemprov Jateng Upayakan Rekayasa Cuaca
Banjir Melanda Sejumlah Wilayah Jawa Tengah, Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Dilakukan Pada 16-20 Maret