Senin, 22 Desember 2025

Petani Kejobong Kenalkan Teknologi Irigasi Tetes Berbasis IoT

Photo Author
- Kamis, 3 Oktober 2024 | 15:16 WIB
Sambang Tani Kecamatan Kejobong digelar di Balai Desa Pangempon, Kamis 3 Oktober 2024, para petani diperkenalkan dengan sistem pertanian modern yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). (ist)
Sambang Tani Kecamatan Kejobong digelar di Balai Desa Pangempon, Kamis 3 Oktober 2024, para petani diperkenalkan dengan sistem pertanian modern yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). (ist)

GRAHAMEDIA.IDInovasi pertanian berbasis teknologi mulai diterapkan di Kecamatan Kejobong, Purbalingga.

Dalam acara Sambang Tani Kecamatan Kejobong yang digelar di Balai Desa Pangempon, Kamis 3 Oktober 2024, para petani diperkenalkan dengan sistem pertanian modern yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT).

Salah satu teknologi yang dipamerkan adalah drip irrigation (irigasi tetes) yang memungkinkan penyemprotan otomatis ke tanaman dengan kontrol jarak jauh.

Baca Juga: Mengapa Stabilitas Harga Penting untuk Keuangan Keluarga?

Menurut Dwiky, seorang pemuda tani dari Desa Kedarpan, sistem irigasi tetes ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengairan, penyemprotan fungisida, hingga pupuk dan insektisida.

Semua itu bisa diatur ritmenya secara otomatis, bahkan dari luar kota menggunakan smartphone.

Sistem ini juga dilengkapi dengan sensor untuk memantau suhu, kelembaban, dan keasaman tanah.

Meskipun teknologi ini masih digunakan secara terbatas, Dwiky menjelaskan bahwa penggunaan IoT pada irigasi tetes sangat cocok untuk efisiensi pertanian, terutama di lahan yang sulit air seperti Kejobong.

Baca Juga: TMMD Sengkuyung di Sindang: Cikal Bakal Jalan Alternatif Mrebet-Karanganyar untuk Kurangi Kemacetan Bobotsari-Purbalingga

"Untuk alatnya memang semakin luas lahan, biaya akan semakin mahal, namun microcontroller yang mengatur sistem ini relatif murah, hanya sekitar Rp35 ribu," ungkapnya.

Mukodam, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, mengapresiasi langkah inovatif ini.

Ia berharap pemuda tani dapat menjadi pelopor modernisasi pertanian, yang tidak hanya efisien tetapi juga menarik bagi generasi muda.

"Petani kini bisa lebih keren, bisa mengontrol pertaniannya sambil jalan-jalan," ujarnya dengan semangat.

Baca Juga: Lulus Sekolah Lansia, 60 Warga Panjang Diwisuda

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: GRAHAMEDIA.ID

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X