GRAHAMEDIA.ID - Polda Jawa Tengah akan mengerahkan sebanyak 21.300 personel guna perhelatan Pemilu yang ada di wilayahnya. Jumlah itu masih akan ditambah dengan 5.570 personel TNI.
"Hampir 22 ribu personel kita yang akan tersebar di 117 ribu TPS di Jateng," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam rangka persiapan Operasi Mantap Brata 2023-2024 atau Pengamanan Pemilu 2024 di Hotel Patra Jasa, Kota Semarang, Selasa, 10 Oktober 2023.
Operasi Mantap Brata 2023-2024 akan mulai diberlakukan pada tanggal 19 Oktober 2023. Rakor lintas sektoral ini untuk memantapkan kembali kesiapan pengamanan pemilu di Jawa Tengah.
Personel gabungan itu akan berjaga di 117.299 tempat pemungutan suara (TPS) dan tempat-tempat vital termasuk kantor KPU dan Bawaslu, serta objek vital lain.
Luthfi menyampaikan, dari 117.299 TPS di Jateng, berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, setidaknya ada 297 TPS yang masuk kategori sangat rawan, 728 TPS rawan, dan 116.274 TPS kurang rawan.
"Jadi untuk kategori TPS itu ada rawan, sangat rawan, dan kurang rawan," kata dia.
Luthfi menambahkan, untuk mengantisipasi konflik yang ada di masyarakat, Polda Jateng juga membentuk Satgas Cooling System.
Satgas ini bertugas mendinginkan masyarakat atau meredam percikan konflik yang ada di masyarakat.
Satgas ini terdiri atas satgas manajemen media, ada satgas manajemen sosial, dan satgas manajemen kemitraan.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menekankan agar semua elemen berkolaborasi dan bersinergi untuk menciptakan kesuksesan Pemilu 2024 di Jawa Tengah.
Kolaborasi dan sinergisitas itu perlu dilakukan oleh penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu/DKPP), peserta pemilu (Parpol, Caleg), pemerintah, dan seluruh komponen masyarakat.
Menurut Nana, ada tiga indikator keberhasilan dalam pemilu, meliputi partisipasi pemilih yang tinggi, tidak ada konflik yang merusak persatuan, serta pemerintahan dan pelayanan masyarakat berjalan tanpa gangguan.
"Menurut saya ada tiga indikator kesuksesan Pemilu. Itu yang harus selalu kita sosialisasikan dan jaga agar penyelenggaraan pemilu nanti sukses," kata Nana. (***)