GRAHAMEDIA.ID - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito berharap peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) Polda Sumatera Utara terhadap anggota Bawaslu Kota Medan Azlansyah Hasibuan adalah peristiwa yang terakhir.
Hal itu dikatakan Heddy Lugito di depan ratusan peserta Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu Wilayah IV di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada 21-22 November 2023.
Menurut Heddy, kasus OTT Bawaslu Kota Medan tersebut adalah contoh yang tidak baik dari seorang Penyelenggara Pemilu.
“Itu (OTT di Kota Medan) adalah contoh yang tidak baik. Jangan sampai terulang lagi di daerah lain, Insya Allah tidak akan terulang, integritas penyelenggara akan tetap terjaga,” kata Heddy Lugito.
Di kesempatan yang sama, Heddy juga berharap antara KPU serta Bawaslu mempunyai visi dan misi yang sama dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Kedua lembaga ini tidak lagi bersilang pemahaman peraturan perundang-undangan kepemiluan.
“Jangan sampai KPU dan Bawaslu bersilang pendapat. Berbeda menafsirkan peraturan mulai dari Undang-Undang Pemilu sampai turunannya yakni Perbawaslu, PKPU, dan Peraturan DKPP,” tegas Heddy Lugito.
Baca Juga: Masuki Tahapan Kampanye, DKPP Ingatkan Penyelenggara Pemilu: Jangan Ada yang Melenceng
Penyelenggara dipandang penting untuk memiliki kesamaan visi dan misi karena pemilu tahun 2024 yang sangat strategis.
Pergantian pucuk pimpinan di tingkat nasional akan diikuti dengan pergantian kepala daerah di 37 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Selain menyamakan visi dan misi dalam memahami peraturan perundang-undangan, melalui rapat koordinasi ini, DKPP hadir untuk memastikan penyelenggaraan pemilu tidak hanya berjalan baik tetapi juga berintegritas.
“Pemilu berintegritas akan terwujud bila diselenggarakan oleh penyelenggara yang memiliki intergitas pada level tertinggi. Maka dari itu saya mengajak penyelenggara untuk menjaga integritasnya pada level tertinggi,” tegasnya.
Baca Juga: Abaikan Sanksi DKPP Saat Seleksi Calon Anggota, KPU dan Bawaslu Dinilai Ciderai Lembaganya