GRAHAMEDIA.ID - Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori berharap Pemilu 2024 tidak sampai merusak persatuan dan kesatuan negara.
Ia pun menekankan pentingnya menghormati setiap pilihan tanpa perlu mencela atau merendahkan pilihan yang lain.
"Jadi silakan seluruh warga negara menyalurkan hak politiknya dengan benar dan penuh tanggung jawab," Kata Kiai Said dikutip dari NU Online, Rabu 29 Novemeber 2023.
Ia juga berpesan kepada peserta Pemilu 2024, baik calon presiden, wakil presiden, maupun anggota legislatif untuk menghormati satu sama lain, agar persatuan dan kesatuan bangsa tidak rusak.
Baca Juga: Rais Syuriyah PWNU Jateng Minta Pengurus dan Warga Tidak Terlena dengan Capres Cawapres
"Kemudian tim sukses harus bekerja sesuai aturan dan undang-undang, silakan semua tim sukses mengkampanyekan masing-masing calon yang dipilih dengan tetap menjaga kemuliaan-nya masing-masing, kemuliaan kita sebagai manusia," imbuhnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Magelang, Jawa Tengah itu berharap semua pihak untuk berupaya mencapai cita-cita politik mereka tanpa mengorbankan kebersamaan dan persatuan.
Ia menegaskan bahwa pada akhirnya, yang terpenting adalah semua bersaudara, dan persatuan bangsa harus dijaga tanpa harus mengorbankan apapun.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Hasyim Asy'ari mengungkapkan pentingnya menjalankan pemilihan umum (pemilu) yang sehat dan damai.
Baca Juga: Jadi Caleg atau Tim Kampanye, Pengurus NU Dinyatakan Non Aktif
Ia menekankan bahwa kampanye seharusnya fokus pada mempromosikan diri sendiri dengan menunjukkan aspek-aspek positif dan keunggulan kompetitif peserta pemilu.
"Pada dasarnya kampanye adalah upaya untuk meyakinkan pemilih untuk memilih peserta pemilu karena aspek-aspek positif, keunggulan-keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh masing-masing peserta pemilu, apakah itu partai politik, apakah itu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden," Kata Hasyim dalam Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di Halaman Gedung KPU, Senin 27 November 2023.
Dalam konteks Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari, Hasyim Asy'ari menyatakan bahwa partai politik, baik di DPR, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota, akan bersaing untuk mendapatkan simpati dan dukungan rakyat.
Namun, ia menegaskan bahwa gesekan dalam kompetisi ini tidak seharusnya berlangsung secara keras.