GRAHAMEDIA.ID - Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai tingkatan di Jawa Tengah diminta tetap fokus pada pelaksanaan program jamiyah di tengah semakin dinamisnya suhu politik Pemilu 2024.
Katib Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Munif Abdul Muchit mengatakan, sejauh dari pantauannya para mengurus dan kiai nahdliyyin di Jateng tetap istiqamah dalam menjalankan amanat jamiyah di tengah uforia tarikan-tarikan politik praktis di jagad maya.
"Alhamdulillah warga NU Jateng tetap Istiqamah dan fokus pada program layanan yang digariskan jamiyah mulai dari dakwah, pendidikan, kesehatan, dan bidang-bidang lainnya," kata Kiai Munif di Kaliwungu, Kendal, Rabu 3 Januari 2024.
Ia mengakui menjaga konsistensi dalam berjamiyah tidak ringan, terlebih di tengah tarik-menarik kepentingan politik yang makin kencang.
Uforia politik jelang pemilu lanjutnya, selama ini memang terkesan tidak sampai mengganggu kegiatan masyarakat.
Namun di jagad maya perang framing dan opini politik antar-kekuatan politik saat sedang berkonsentrasi berlangsung seru.
"Sebagian warga NU bersama masyarakat memang ada yang mengekspresikan sikap politiknya melalui media maya sebagai bentuk partisipasi politik yang menjadi bagian dari upaya membangun demokrasi yang berperadaban," ucapnya.
Namun ujarnya, hal itu tidak sampai memicu kegaduhan di internal nahdliyin maupun masyarakat pada umumnya.
Baca Juga: Rais Syuriyah PWNU Jateng Minta Pengurus dan Warga Tidak Terlena dengan Capres Cawapres
Ini menandakan bahwa warga masyarakat semakin dewasa dalam berdemokrasi dan menyikapi perbedaan pendapat.
Ketua PWNU Jateng KH Muhammad Muzamil menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus NU mulai dari anak ranting, ranting, MWC, cabang, dan wilayah dan para kiai yang selama ini membersamai warga dalam mensikapi dinamika politik menjelang pemilu.
Menurutnya, peran pimpinan NU dan para kiai sangat besar dalam upaya mendewasakan warga dalam berpolitik secara baik dan bertanggung jawab, sehingga warga tetap konsisten dalam menjalankan amanat jamiyah tanpa mengendurkan partisipasinya dalam membangun demokrasi.