GRAHAMEDIA.ID - Sebanyak 655 unit hunian tetap (Huntap) yang telah dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, sudah deserahkan kepada pemerintah setempat.
Dengan begitu rumah atau huntap tersebut bisa segera dihuni warga penyintas bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi.
Huntap yang dibangun di atas lahan 14,8 hektar tersebut dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
Masing-masing memiliki luas bangunan per unit 38,5 meter persegi dengan luas kavling 9 x13 meter. Rumah tersebut dilengkapi dengan tendon air, listrik serta jalan lingkungan, saluran air, ruang terbuka hijau serta jaringan air bersih.
“Pemerintah melalui Kementerian PUPR ingin para penyintas bencana alam yang saat ini tinggal di hunian sementara bisa segera menghuni Huntap yang telah selesai dibangun,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto sebagaimana dilansir dari laman Kementerian PUPR pada Minggu, 24 Februari 2024.
Baca Juga: BP Tapera Tawarkan Solusi Hunian Yang Layak dan Terjangkau Bagi Pekerja
Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan, Yusniewati menyatakan, pembangunan Huntap di kawasan Petobo menggunakan teknologi rumah tahan gempa yakni RISHA.
Proses pembangunan 655 unit Huntap juga berdasarkan hasil asesmen lapangan terhadap warga terdampak bencana (WTB) di wilayah tersebut.
Sebagai informasi, pembangunan 655 Huntap dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II sejak tahun 2023 lalu.
Adapun kontraktor pelaksananya masing-masing dikerjakan oleh PT. Nindya Karya (Persero) sebanyak 542 unit dan PT. Waskita Karya sebanyak 113 unit dan kini sebanyak 207 unit Huntap telah dihuni oleh penyintas sedangkan sisanya masih dalam proses penghunian.
Dirinya juga meminta pemerintah daerah untuk segera melaksanakan penananam pohon di kawasan Huntap agar lingkungan kawasan hunian lebih hijau dan asri.
Hal itu sesuai dengan arahan Menteri PUPR bahwa semua infrastuktur yang terbangun baik itu jalan, bendungan, apalagi perumahan, sebaiknya dilengkapi dengan penghijauan, sehingga bisa menjadikan kawasan ini lebih indah dan hijau.
“Pembangunan hunian korban bencana dapat terealisasi berkat kolaborasi para pihak termasuk masyarakat. Kami juga akan terus berupaya untuk melengkapi segala fasilitas yang ada sehingga dapat mendukung penghuni agar bisa tinggal dengan nyaman,” ujar Direktur Rumah Khusus, Yusniewati.
Baca Juga: Intip Tips Membangun Rumah Tahan Gempa, Berikut Syarat-Syarat yang harus Dipenuhi