Tak hanya itu, terdapat juga lapangan sepak bola, lintasan atletik, dan fasilitas olahraga lain yang dirancang khusus untuk kebutuhan atlet disabilitas.
Baca Juga: Relokasi Permukiman Bantaran Sungai Ciliwung di Kampung Pulo, Normalisasi atau Marginalisasi?
Untuk kenyamanan para atlet selama pelatihan, tersedia dua tower rumah susun setinggi lima lantai dengan kapasitas 188 kamar.
Selain berfokus pada kualitas fasilitas olahraga, Wamen Diana menekankan pentingnya konektivitas yang memadai.
Oleh karena itu, ia meminta agar jalan akses menuju Paralympic Training Center segera diperbaiki agar mobilitas menuju lokasi semakin mudah.
Dengan pembangunan yang hampir rampung, Paralympic Training Center ini tidak hanya menjadi kebanggaan baru bagi masyarakat Karanganyar, tetapi juga simbol dari semangat inklusivitas dalam dunia olahraga Indonesia.
Baca Juga: Wamen PU Diana Bahas Dukungan World Bank untuk Proyek Ketahanan Gempa dan Pembangunan Perkotaan
Diharapkan fasilitas ini dapat melahirkan lebih banyak atlet disabilitas yang mampu bersinar di tingkat internasional, mengharumkan nama bangsa di panggung dunia.(*)
Artikel Terkait
Mengenal Konsep Co Residence Solusi Hunian Terjangkau Untuk Mengurasi BackLog Rumah
Cari Kontrakan Murah di Ungaran Dekat Jalan Tol? Mungkin Ini yang Kamu Cari!
Pemerintah Mulai Mencari Pembiayaan Pembangunan Rumah ke Luar Negeri
Mengintip Fenomena Rumah Kosong di Jepang yang Dijual Murah Meriah. Tertarik ?
Lahan Cadangan Seluas 79.925 Hektar Bisa Digunakan Untuk Mendukung Program Tiga Juta Rumah