Adanya pemahaman tentang rumah sehat ini juga sebagai bagian dari tindakan prevensi untuk menekan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Indonesia yang sampai saat ini permasalahan tersebut masih belum terselesaikan.
Sebagian masyarakat lebih memilih tampilan bangunan yang menarik dibandingkan dengan kenyamanan tinggal di dalamnya, dengan memaksakan fungsi ruang yang kadang tidak sesuai dengan peruntukannya. Seperti rumah tumbuh, tetapi tidak direncanakan dengan baik.
Perencanaan yang baik akan menghasilkan desain ruangan yang nyaman dan sehat.
Rumah yang tidak sehat, akan membutuhkan alat untuk menambah kualitas udara, yang secara tidak langsung akan berimbas pada tagihan listrik tiap bulan yang akan melonjak naik.
Baca Juga: Lazismu Blora Salurkan Program Bakti Guru, UMKM dan RTLH
Udara tidak berganti, cahaya tidak dapat masuk kedalam ruangan dan akan menimbulkan pengap, timbulnya jamur yang dapat merusak furnitur di rumah, dsb.
Kondisi ini baru dilihat dari faktor bukaan dan ventilasi udara saja, belum faktor yang lain yang sangat erat hubungannya dengan kualitas kesehatan pengguna.
Jika dilakukan dengan baik, prinsip rumah sehat akan berdampak positif pada kinerja sehari-hari dan meningkatkan produktifitas kerja.
Pertanyaannya sekarang, apakah rumah saya saat ini sudah memenuhi indikator rumah sehat?.***
Artikel Terkait
Tips Membuat Ruang Baca yang Cozy di Rumah. Bikin Kamu Betah Membaca
Kendalikan Banjir di Kota Semarang, Pemerintah Optimalkan Sejumlah Rumah Pompa
Biar Dapur Rumah Lebih Cerah dan Elegan, Coba Dengan Inspirasi Warna Cat Dapur ini!
Apakah Rumah Milik Adalah Rumah Ideal Bagi Kaum Milenial? Berikut Ulasannya
Dilema Pemilik Rumah Kuno, Antara Warisan Sejarah dan Biaya Pemeliharaan