Jamur Cladosporium banyak dijumpai baik itu di tempat dingin maupun hangat.
Jamur ini bisa menginfeksi berbagai jenis bahan seperti karpet, kain, kayu, hingga dinding bata.
Jika dinding berjamur di rumah tumbuh bersama lumut dan memiliki warna cokelat, abu-abu, hingga kehitaman, bisa jadi jamur jenis Cladosporium inilah yang tumbuh.
Jamur jenis ini masuk dalam golongan kelas B dan C serta menjadi salah satu pencemar udara terburuk yang dapat mengganggu sistem pernapasan.
3. Jamur Penicillium
Penicillium juga menjadi salah satu jenis jamur yang merugikan dan biasa tumbuh di dinding.
Sebenarnya, Penicillium sering digunakan sebagai antibiotik dalam dunia kesehatan.
Namun, ketika tumbuh di tembok rumah, jamur ini tetap bisa dianggap merugikan.
Berdasarkan tingkat pengaruhnya pada kesehatan, jamur jenis ini masuk dalam golongan B dan C.
Ciri-ciri jamur Penicillium ditandai dengan warna-warna seperti biru, hijau, kuning, hingga hitam.
Bagi kesehatan, jamur ini dapat menyebabkan masalah iritasi kulit dan pernapasan.
4. Jamur Alternaria
Jamur Alternaria banyak dijumpai bukan hanya di dalam ruangan, namun juga di dinding outdoor.
Dinding yang lembap akan membuat jamur ini lebih mudah berkembang, bahkan juga bisa tumbuh di wastafel, shower, dan tempat gelap seperti gudang.
Umumnya, jamur ini berwarna hitam dan abu-abu. Jamur Alternaria masuk dalam golongan kelas B dan dapat menyebabkan asma atau alergi apabila sporanya terhirup melalui udara.
Artikel Terkait
Inilah Pilihan Warna Cat Tembok Yang Bawa Hoki Menurut Feng shui
3 Cara Mudah Mengatasi Tembok Rembes . Simak Baik - Baik!
5 Resiko Pada Bangunan yang Tidak Dilapisi Pelapis Anti Bocor
Perbedaan Pelapis Anti Bocor dan Cat Biasa, Simak Penjelasannya Agar Tak Salah Pilih
6 Penyebab Atap Rumah Bocor, Sebaiknya Pahami Sebelum Tindakan Perbaikan
7 Cara Mengatasi Atap Bocor, Dijamin Rapet!
Cara Mudah Menambal Asbes Bocor Dengan Bahan Sederhana. Tidak Repot!
Tips Merawat Warna Cat Tembok Agar Tidak Mudah Mengelupas
Saat Musim Hujan, Perhatikan Atap Banyak Yang Bocor