GRAHAMEDIA.ID - Perubahan iklim yang semakin ekstrem memengaruhi ketahanan pangan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Salah satu cara mengatasinya adalah melalui urban farming, yang menawarkan solusi inovatif di tengah terbatasnya lahan perkotaan.
Urban farming memungkinkan masyarakat kota memanfaatkan ruang-ruang kosong untuk bercocok tanam, sehingga tidak terlalu bergantung pada pasokan pangan dari pedesaan.
Berikut empat contoh penerapan urban farming yang bisa menjadi solusi bagi ketahanan pangan di era perubahan iklim:
Baca Juga: Jetisharjo: Wajah Baru Kali Code yang Dulu Kumuh, Kini Menjadi Destinasi Wisata
1. Hidroponik
Metode hidroponik sangat populer karena menggunakan media air sebagai pengganti tanah. Dengan memanfaatkan pipa paralon atau botol bekas, tanaman seperti bayam, tomat, dan timun bisa tumbuh dengan subur.
Hidroponik tidak memerlukan banyak ruang dan dapat dilakukan di pekarangan rumah atau atap bangunan.
Baca Juga: Urbanisasi di Jawa Tengah: Antara Peluang dan Tantangan
2. Polybag
Polybag adalah teknik menanam yang sederhana dan hemat biaya. Menggunakan kantong plastik berisi campuran tanah dan kompos, tanaman seperti cabai, terong, dan daun bawang dapat tumbuh dengan baik.
Teknik ini cocok untuk masyarakat perkotaan yang memiliki lahan terbatas.
Baca Juga: Jaringan Pipa Gas Bumi Cisem 2 Mulai Dibangun, Tunjang Distribusi dan Harga Gas Bumi
Artikel Terkait
Buruan SAE, Solusi Ketahanan Pangan Kota Bandung di Tengah Tantangan Urbanisasi
Menciptakan Dekorasi Interior Rumah Yang Estetik sekaligus Fungsionalis
5 Trik Cerdas yang Sering Digunakan Desainer untuk Membuat Ruang Tamu Sempit Terlihat Lebih Luas
Inilah Pilihan Jenis Pintu Untuk Rumah Hunian. Mana Yang Cocok Untuk Rumahmu?
5 Ide Membuat Kamar Mandi Yang Cozy Tapi Tidak Perlu Renovasi Besar-besaran