Perbedaan Signifikan Antara KPR Tapera dan KPR Komersil. Simak Kekurangan dan Kelebihannya

GRAHAMEDIA.ID -  Bila anggaran untuk membeli rumah terbatas, membeli dengan skema kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi salah satu solusi.

Pilihan skema KPR pun kian beragam.  Di Indonesia, ada dua pilihan utama untuk KPR, yaitu KPR Tapera dan KPR Komersial.

Meskipun keduanya bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam memiliki rumah, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya. 

Pengertian KPR Tapera dan KPR Komersial

KPR Tapera adalah program yang dikelola oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Program ini ditujukan untuk membantu masyarakat, khususnya pekerja, dalam memiliki rumah dengan bunga yang lebih rendah dan cicilan yang lebih terjangkau. Peserta Tapera diwajibkan untuk menyisihkan sebagian pendapatannya dalam bentuk tabungan perumahan yang kemudian akan digunakan untuk subsidi bunga KPR.

KPR Komersial, di sisi lain, adalah produk pinjaman yang ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan non-bank secara umum. KPR ini biasanya memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan KPR Tapera dan cicilan yang bisa berubah sesuai dengan suku bunga pasar.

Perbedaan KPR Tapera dan KPR Komersial.

1. Suku Bunga dan Cicilan

Salah satu perbedaan utama antara KPR Tapera dan KPR Komersial adalah suku bunganya.

KPR Tapera menawarkan suku bunga tetap sebesar 5% per tahun. Ini berarti bahwa cicilan bulanan Anda akan tetap stabil selama masa pinjaman.

Sebagai contoh, untuk rumah susun seharga Rp300 juta, cicilan bulanan KPR Tapera hanya sekitar Rp1,96 juta dengan bunga tetap 5%. Ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan KPR Komersial.

KPR Komersial umumnya menawarkan suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 11% per tahun. Suku bunga ini bisa berubah sewaktu-waktu (floating rate), yang berarti cicilan bulanan Anda dapat meningkat jika suku bunga pasar naik.

Sebagai ilustrasi, dengan suku bunga 11%, cicilan bulanan untuk rumah dengan harga yang sama bisa mencapai Rp3,06 juta.