singgah menginap di rumah sendiri
buat sekedar melepas penat.
Terberkatilah waktu yang dengan tekun
dan sabar membangun sengkarut tubuhku
menjadi rumah besar yang ditunggui
seorang ibu. Ibu waktu berbisik mesra,
"Sudah kubuatkan sarang senja
di bujur barat tubuhmu. Senja sedang
berhangat-hangat di dalam sarangnya.
****
Kepada Uang
Uang, berilah aku rumah yang murah saja,
yang cukup nyaman buat berteduh
senja-senjaku, yang jendelanya
hijau menganga seperti jendela mataku.
Artikel Terkait
Cerita Gus Mus Baca Puisi Berjudul Zaman Kemajuan: 'Ada Republik Rasa Kerajaan'. Panitianya 'Diciduk'
Baca Puisi "Kepada Orang yang Baru Patah Hati", Cak Imin: Optimis Menang Semuanya!
Manuskrip Puisi “Wanitaku” karya Wahyu Indah Puji Lestari Raih Kendal Puisi Award 2023
Inilah Profil Wahyu Indah Puji Lestari, Pemenang Kendal Puisi Award 2023
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi ke-10 PBB, Puan: Ini Sejarah Baru Kemajuan Ibu Pertiwi