GRAHAMEDIA.ID - Bakal calon presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin
membaca puisi berjudul "Kepada Orang yang Baru Patah Hati", di acara Pameran dan Orasi Kebudayaan di Tugu Kunstring, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 26 Oktober 2023 malam.
Puisi karya Raditya Dika itu tepatnya dibawakan oleh Cak Imin di ujung sambutannya.
"Mengakhiri sambutan ini saya boleh baca puisi ya?" kata Cak Imin.
Berikut puisi yang dibacakan Cak Imin:
Baca Juga: Gabungan Parpol Bisa Usulkan Pengganti Bakal Capres/Cawapres, Inilah Syaratnya
Kepada orang yang baru patah hati
Persilakan dirimu bersedih.
Orang-orang punya pandangan yang aneh tentang bersedih.
Seakan-akan bersedih adalah hal yang tabu, seakan kamu harus buru-buru tertawa.
Setelah hal buruk menimpa, tapi tidak !
Seperti hujan di tepi senja, kamu harus membiarkan setiap sendu yang ada.
Setiap kematian butuh peratapan, begitu pun cinta yang telah mati, maka lakukanlah apa yang orang patah hati lakukan.
Menangis hingga kamu tidak bisa mendengar suaramu sendiri, makan coklat sebanyak-banyaknya, mandi air panas hingga jarimu pucat, pergi ke kafe dengan tatapan nanar, pesan satu buah es teh manis karena kopi mungkin terlalu pahit untuk diminum di saat seperti ini.
Izinkanlah dirimu bersedih.
Menangislah seakan ini terakhir kalinya kamu dikecewakan seseorang.
Menangislah seakan kamu lupa caranya berharap.
Baca Juga: Cak Imin: Belum Ada Dana Abadi Kebudayaan Bukti Indonesia Belum Hargai Seni Budaya
Kepada orang yang baru patah hati
Setelah kamu bosan bersedih. Inilah saatnya kamu mengangkat dirimu kembali.
Mulai dengan hal yang mudah, kamu bisa mulai mencoba mengambil gitar dan mengambil nada-nada mayor yang bahagia.
Ambil piano dan bermain soneta yang indah, atau jika kamu tidak bisa bermain musik lihatlah dirimu di depan cermin dan bersenandunglah.
Lalu diantara nada-nada itu bisikkan kepada dirimu sendiri "Aku pantas untuk bahagia".
Baca Juga: 5 Model Rumah Minimalis. Intip, Mana yang Sesuai Dengan Kebutuhanmu
Kepada orang yang baru patah hati
Selalu ada teman untuk menemani kamu, pergilah bertemu teman mu.
Tertawalah sampai lupa waktu.
Tanyakan kabar teman yang lain, pamerlah keberhasilanmu di bidang-bidang yang kamu suka.
Dan jika memungkinkan nongkronglah sampai kamu di usir dari tempat itu, emang sih kenangan terhadap dirinya kadang masih sering mengganggu.
Baca Juga: Visi Misi Gerak Cepat Ganjar Mahfud: Wujudkan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah dan Industri Halal
Tempat yang kalian pernah datangi tidak akan terasa sama.
Teman yang belum tau mungkin akan menghampirimu dan bertanya "Si dia mana ya ?", yang kamu akan balas dengan senyum tipis, entah bagaimana menjawabnya.
Tapi percayalah satu hal, semua ini akan berlalu, sama seperti hal lain di dunia, semua hal buruk pasti akan beranjak pergi, hujan pasti akan terganti langit biru, gelap pasti terganti terang, dan luka pasti terganti dengan senyuman tipis di bibirmu.
Kepada orang yang baru patah hati
bersabarlah, karena di setiap gelap ada cahaya kecil, karena di setiap sakit ada pembelajaran, karena kamu pantas untuk bahagia kembali.
Baca Juga: Program Unggulan Prabowo Gibran, Dana Abadi Pesantren dan KIS Lansia Sudah Ada di APBN
Demikian puisi "Kepada Orang yang Baru Patah Hati" karya Raditya Dika yang dibaca Cak Imin.
Lantas, untuk siapa puisi itu ditujukukan? politiskah?
Cak Imin mengatakan puisi "Kepada Orang yang Baru Patah Hati" sangat indah dan cocok untuk anak yang sedang patah hati.
Sebab menurut Cak Imin, sebenarnya banyak anak muda yang patah hati.
Dia membandingkan dengan keadaannya dan bicara optimis menang.
"Apakah ada yang patah hati hari ini ? di sana sana banyak yg patah hati, di sini alhamdulillah nggak ada yang patah hati. Optimis menang semuanya," lanjut Cak Imin.***
Artikel Terkait
Asal Muasal Shalawat Asyghil, Shalawat yang Sering Dilantunkan Pendukung Pasangan Amin
Pasangan Amin Kerap Lantunkan Shalawat Asyghil, Berikut Lima Keutamaan Membaca Shalawat ini
Catatan Peristiwa Politik di Tugu Proklamasi (4): Bacawapres Cak Imin Gelar Parade dan Apel Pancasila Sakti
Din Syamsuddin Dukung Pasangan Amin: Paket Komplit Memimpin Indonesia
Cak Imin: Belum Ada Dana Abadi Kebudayaan Bukti Indonesia Belum Hargai Seni Budaya