rezeki ya, mah.” Dan bila pulang, menyapalah, “Kamu
sehat-sehat saja kan, mah?” Rumah pasti bungah.
Kamu sering bicara tentang betah atau tidak betah
di rumah. Pernahkah kamu berpikir apakah rumah
betah tinggal bersamamu. Tanyakanlah.
Rumah bukan hanya tempat tinggal. Rumah adalah
teman seiring seperjalanan sepengembaraan
sebelum kamu benar-benar mendapatkan Rumah.
----
Rumah Cinta
Aku datang ke dalam engkau,
ke rumah rantau yang melindap
di antara dua bukit
di mana senja mengerjap-ngerjap
dalam kerlap biru langit.
Ada sejoli celana berkibar-kibar
di balik jendela:
Hai, kami sedang belajar bahagia.
Ada buku masih terbuka di atas meja
dan ada ayat rahasia:
Miskin mungkin bencana,
tapi kaya juga cuma karunia.
Aku pulang ke dalam engkau,
ke rumah singgah yang terlindung
di antara dua kubah
Artikel Terkait
Cerita Gus Mus Baca Puisi Berjudul Zaman Kemajuan: 'Ada Republik Rasa Kerajaan'. Panitianya 'Diciduk'
Baca Puisi "Kepada Orang yang Baru Patah Hati", Cak Imin: Optimis Menang Semuanya!
Manuskrip Puisi “Wanitaku” karya Wahyu Indah Puji Lestari Raih Kendal Puisi Award 2023
Inilah Profil Wahyu Indah Puji Lestari, Pemenang Kendal Puisi Award 2023
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi ke-10 PBB, Puan: Ini Sejarah Baru Kemajuan Ibu Pertiwi