GRAHAMEDIA.ID - Mars "Syubbanul Wathan" atau yang popular di sebut lagu "Yaa Lal Wathan" diciptakan oleh Hadratusyaikh KH Abdul Wahab Chasbullah pada tahun 1916.
Lagu ini kerap dinyanyikan setelah lagu Indonesia Raya dalam setiap acara yang digelar kalangan Nahdliyyin.
Seperti misalnya pada peringatan hari santri 2023, lagu ini pasti akan dinyanyikan.
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama Banten, Imaduddin Utsman al Bantani pada tahun 2021, seperti dikutip dari banten.nu.or.id, pernah mensyarah (menjelaskan/memaknai) lagu ini.
Ia mencoba mengurai beberapa kalimat yang belum seragam.
Baris kelima dari lagu tersebut adalah:
اِندُونيْسِياَ بِلاَدى
Indonesia Biladi (Indonesia negeriku)
Baca Juga: Bedah Lagu Syubbanul Wathan (4): Inhadlu Alal Wathan atau Inhadlu Ahlal Wathan?
Kalimat "biladi" tersusun dari dua kata yaitu "bilad" dan "ya mutakallim" yaitu "ya" yang bemakna "kepunyaanku".
Kalimat "bilad" adalah jamak dari kata "balad" atau "baldah" yang artinya "kullu makan min al-ardl amiran kana aw khuluwwan, setiap tempat di bumi yang sudah ramai maupun masih sepi". (al-Munjid: 47).
Baca Juga: Bedah Lagu Syubbanul Wathan (3): Wala Takum Minal Hirman atau Wala Takunu Fil Hirman?
Kalimat yang dipakai pencipta lagu "bilad" untuk Indonesia yang menunjukan jamak dimungkinkan untuk maksud bahwa Indonesia yang terdiri dari berbagai negeri dari sabang sampai merauke yang bersatu menjadi Indonesia.
Artikel Terkait
Wajib dinyanyikan di Hari Santri 2023, Inilah Lirik Mars Syubbanul Wathan atau Yaa lal Wathan
Bedah Lagu "Syubbanul Wathan" (1): Meluruskan Kalimat "Yaa Lal Wathan" dan Terjemahannya
Bedah Lagu "Syubbanul Wathan" (2): "Hubbul Wathan Minal Iman", Bukan Hadits Tapi Maknanya Sahih
Bedah Lagu "Syubbanul Wathan" (3): "Wala Takum Minal Hirman" atau "Wala Takunu Fil Hirman"?
Bedah Lagu "Syubbanul Wathan" (4): "Inhadlu Alal Wathan" atau "Inhadlu Ahlal Wathan"?