"Kami memberikan apresiasi penuh kepada TikTok, yang turut memberikan pendidikan politik dengan cara yang sangat akrab dengan anak muda via media sosial, dalam hal ini pengguna TikTok," kata Betty.
Sebagai informasi, TikTok melakukan kolaborasi ini untuk terus berkomitmen memberikan informasi yang kredibel, terutama di masa kampanye.
Salah satu upaya untuk turut mencegah misinformasi terdapat tombol lapor misinformasi pemilu untuk melaporkan informasi yang tidak benar atau hoaks.
Baca Juga: Ketua DKPP: OTT Pimpinan Bawaslu Medan Adalah Contoh yang Tidak Baik
Dalam fitur ini, TikTok tidak mengizinkan konten yang tidak akurat, menyesatkan, atau palsu yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada individu atau masyarakat, tanpa memandang niatnya.
Kerusakan signifikan meliputi kerusakan fisik, psikologis, atau sosial, serta kerusakan properti.
TikTok pun memastikan untuk mengandalkan mitra pemeriksaan fakta independen dan database klaim yang telah diperiksa fakta sebelumnya untuk membantu menilai akurasi konten.
Konten tidak memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam FYP jika berisi teori konspirasi umum atau informasi yang belum terverifikasi terkait dengan keadaan darurat***
Artikel Terkait
Kominfo Dorong Generasi Muda Tidak Terjebak Hoaks, Ajak Cipatakan Pemilu Yang Damai
Gusdurian Deklarasi Pemilu Damai: Menolak Kekerasan dan Intimidasi Dalam kampanye
Komnas HAM Menilai Keterwakilan Perempuan dalam Pemilu Bagian dari Pemenuhan HAM
Inilah 4 Poin Komitmen Netralitas TNI dan Polri Dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024
Abdul Mu'ti Tegaskan Muhammadiyah Netral-Aktif Dalam Pemilu 2024
Gus Yahya Nilai Polri Berhasil Jaga Ketentraman Pemilu