Namun pada masyarakat miskin, faktanya masih ada yang sama sekali tidak punya jamban.
"Kekhawatiran kita kalau perilaku PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) yang tidak didukung prasarana (jamban), akan kembali ke BAB (buang air besar) sembarangan," kata Yunita.
Baca Juga: 3.000 Rumah Subsidi Bakal Dialokasikan Untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan P3K Penyuluh KB
Kondisi lingkungan yang tidak sehat, ditandai tidak adanya akses pada jamban sehat, air bersih dan pengelolaan sampah atau limbah di lingkungan kumuh sangat berkontribusi terhadap prevelensi penyakit bahkan hingga menyebabkan kematian.
Yunita mengungkapkan, terdapat 22 program intervensi PHBS yang saat ini tengah dijalankan bersama sejumlah lembaga maupun perusahaan, termasuk BAZNAS.
Targetnya adalah seluruh keluarga di Jawa Tengah dalam waktu hingga lima tahun kedepan akan mempunyai jamban sehat.
"Sasaran jamban sehat di Jateng ada 56.424 keluarga akan diselesaikan dalam 5 tahun. Dengan spek perunitnya Rp6,3 juta, dibutuhkan anggaran Rp359 miliar," pungkasnya.(sm)
Artikel Terkait
Entaskan Warga Miskin Ekstrem, Baznas Jateng Salurkan Perbaikan Rumah Tak Layak Huni Senilai Rp2,980 Miliar
Di Awal Tahun 2025, Baznas Jateng Salurkan Rp1,7 Miliar untuk Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni dan Bantuan Jamban
Apresiasi “Tukang Sampah Naik Haji“, Baznas Kabupaten Semarang Beri Bingkisan ke Legiman
Catur Wulan Pertama 2025, Baznas Kabupaten Semarang Tasyarufkan Dana ZIS Rp142,7 Juta. Berikut Daftar Penerimanya
Tiga Warga Difabel Kabupaten Semarang Dapat Alat Bantu: Matur Nuwun, BAZNAS!