berita

6 Rekomendasi PB IDI Terkait Meningkatnya Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Senin, 30 Oktober 2023 | 08:27 WIB
Cacar monyet - Ada banyak luka atau bintil bernanah di kulit yang timbul bersama (ciputrahospital.com)

GRAHAMEDIA.ID - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan 6 rekomendasi terkait penanganan kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.

Rekomendasi Lanjutan dari PB IDI mengenai Penanganan kasus Mpox disampaikan oleh
Ketua Satgas MPox PB IDI Dr Hanny Nilasari, Sp DVE, Minggu 29 Oktober 2023.

Berikut 6 rekomendasi PB IDI Terkait meningkatnya kasus cacar monyet di Indonesia, yang diterima oleh Grahamedia.Id, Senin 30 Oktober 2023.

Baca Juga: Jelang Penetapan DCT Pemilu 2024, Cek Batas Waktu Permohonan Sengketa ke Bawaslu

1. Banyak masyarakat yang belum terinformasi dengan baik mengenai apa itu Mpox, diperlukan penyebaran edukasi secara luas kepada masyarakat umum ttg infeksi ini, terutama cara penularan, pencegahan dan deteksi dini.

2. Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual.

Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur, alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya.

3. Untuk populasi risiko tinggi misalnya memiliki multipartner, dan kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya) sedapat mungkin hindari perilaku yang berisiko.

Baca Juga: Perkiraan Biaya Membuat Kamar Mandi Minimalis Ukuran 2x2 Meter. Cek-Cek!

Hubungan seksual harus dilakukan dengan aman menggunakan kondom serta lakukan vaksinasi.

4. Kepada masyarakat umum, terlebih bagi populasi diatas, dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter apabila muncul gejala lesi kulit yang tidak khas dan didahului demam.

5. Pada kasus terduga Mpox, perlu dilakukan skrining/ pemeriksaan awal berupa wawancara tentang perkembangan penyakit (anamnesis), pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF), serta pemeriksaan swab yakni pemeriksaan lab khusus dengan mengambil cairan dari lenting/ keropeng/ kelainan kulit.

6. Penyediaan obat antivirus dan vaksin didesentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diberikan atas indikasi serta skala prioritas.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Memilih Warna Hijau untuk Cat Rumah

Halaman:

Tags

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB