GRAHAMEDIA.ID - Kampanye Pemilu Damai terus di tekankan oleh semua elemen masyarakat. Salah satunya agar Pemilu 2024 tidak banyak penyebaran berita hoaks.
Demi mewujudkan hal itu Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menerapkan tiga langkah pencegahan tersebarnya berita bohong/palsu.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengatakan pencegahan penyebaran hoaks yang berkaitan dengan Pemilu 2024 membutuhkan partisipasi masyarakat. Partisipasi itu merupakan bagian dalam menciptakan pesta demokrasi lima tahunan yang berkualitas.
Hal itu disampaikan dalam Seminar Netralitas ASN dan Antisipasi Hoaks Pemilu Tribun Sumsel, secara daring dari Kantor Kementerian Kominfo Jakarta, pada Selasa (14/11/2023).
Baca Juga: Masa Kampanye Pemilu 2024 Belum Dimulai, Capres dan Cawapres Diminta Tahan Diri
Tiga Langkah Cegah Penyebaran Hoaks :
Pertama, jangan langsung menyebarkan informasi yang diterima.
Kedua, periksa kebenaran informasi yang kita terima dengan memeriksa sumber informasi resmi.
Ketiga, pelajari dulu apakah pesan atau informasi tersebut akan bermanfaat jika disebarkan.
"Jika informasinya benar namun tidak bermanfaat atau bahkan berpotensi menimbulkan perpecahan, maka jangan disebarkan,” ujar
Budi Arie Setiadi lantas menggingatkan kalau Pemilu 2024 adalah agenda kita semua. Maka dibutuhkan kontribusi dari semua pihak untuk menjaga kualitas pelaksanaannya.
Baca Juga: Marak Hoaks Selama Pemilu, DPR Usul Bentuk Badan Anti Hoaks dan Dewan Etik Medsos
Menurutnya hasil indentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo sebanyak 11 isu hoaks yang tersebar di berbagai platform media sejak Januari 2022 hingga November 2023.
“Persebaran hoaks di ruang digital juga menjadi tantangan dalam penyelenggaraan pemilu 2024,” pesannya. (*)