GRAHAMEDIA.ID – Pemerintah bakal membentuk tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru, guna menumbuhkan dan pemerataan ekonomi.
Saat ini, Pemerintah melalui Dewan Nasional KEK telah menyetujui pembentukan 3 KEK baru yakni KEK Setangga, KEK Tanjung Sauh, dan KEK Nipa.
Usulan pembentukan ketiga KEK baru tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional KEK dalam Sidang Dewan Nasional KEK, pada Kamis, 30 November 2023.
Selanjutnya, Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan KEK tersebut melalui Peraturan Pemerintah.
“KEK Setangga, KEK Tanjung Sauh, dan KEK Nipa hari ini kita setujui untuk ditetapkan sebagai KEK, karena telah memenuhi syarat. Setelah KEK ditetapkan, maka akan diberikan waktu paling lama 3 tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya,” ujar Airlangga sebagaimana dilansir dari laman resmi ekon.go.id pada 1 Desember 2023.
Baca Juga: Pemilu 2024 Diyakini Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Usulan KEK Setangga memiliki luas lahan 668,3 Ha, dengan target realisasi investasi Rp67,69 triliun dan dicanangkan menyerap tenaga kerja 78.999 orang sampai dengan tahun 2053.
KEK Setangga diusulkan oleh PT Dua Samudera Perkasa yang bergerak di bidang pertambangan, transportasi udara, hingga infrastruktur & manufaktur.
KEK Setangga dinilai memenuhi persyaratan karena telah menguasai lahan lebih dari 50% dan telah memiliki investor utama yakni PT Anugrah Barokah Cakrawala dan PT Jhonlin Agro Raya.
KEK yang berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah perkebunan dan kehutanan serta tambang melalui hilirisasi.
Adapun usulan pembentukan KEK Tanjung Sauh yang diusulkan oleh PT Batamraya Sukses Perkasa dengan komitmen realisasi investasi Rp199,6 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 366.087 orang sampai dengan tahun 2053.
Baca Juga: Pemilu 2024 Diyakini Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
KEK ini memiliki rencana bisnis pengembangan industri komponen elektronik, industri perakitan dan industri berat, serta pengembangan energi PLTU dan solar panel sebagai pusat industri dan logistik penghubung Batam-Bintan.
PT Panbil Utilitas selaku investor utama berkomitmen dengan target konstruksi rampung di tahun 2024 dan mulai beroperasi pada 2027.
Artikel Terkait
Hingga 2023, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Serap 86.273 tenaga Kerja
Visi Misi Gerak Cepat Ganjar Mahfud: Wujudkan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah dan Industri Halal
4 Jenis KPR Berdasarkan Faktor Ekonomi, di Indonesia Berlaku yang Mana?
Pendaftaran Tanah di Kota Semarang Capai 99%, Berdampak Pada Pertambahan Nilai Ekonomi Senilai Rp16 Triliun
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Masif, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh 4,92 Persen
Pemilu 2024 Diyakini Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi