Mahasiswa yang pernah tinggal adalah Muhammad Yamin, Amir Sjarifoedin, Soerjadi (Surabaya), Soerjadi (Jakarta), Assaat, Abu Hanifah, Abas, Hidajat.
Selain itu ada Ferdinand Lumban Tobing, Soenarko, Koentjoro Poerbopranoto, Mohammad Amir, Roesmali, Mohammad Tamzil, Soemanang, Samboedjo Arif, Mokoginta, Hassan, dan Katjasungkana.
1927 Indonesische Clubhuis/ Clubgebouw
Sejak tahun 1927 Gedung Kramat 106 digunakan oleh berbagai organisasi pergerakan pemuda untuk melakukan kegiatan pergerakan.
Bung Karno dan tokoh-tokoh Algemeene Studie Club Bandung sering hadir di Gedung Kramat 106 untuk membicarakan format perjuangan dengan para penghuni Gedung Kramat 106.
Di gedung ini pernah diselenggarakan kongres Sekar Roekoen, Pemuda Indonesia, PPPI.
Gedung ini juga menjadi sekretariat PPPI dan sekretariat majalah Indonesia Raja yang dikeluarkan PPPI.
Mengingat digunakan berbagai organisasi, maka sejak tahun 1927 Gedung Kramat 106 yang semula bernama Langen Siswo diberi nama Indonesische Clubhuis atau Clubgebouw (gedung pertemuan).
Baca Juga: Pemilu 2024 Istimewa. Ini Alasannya!
1928: Gedung Sumpah Pemuda
Pada 15 Agustus 1928, di gedung ini diputuskan akan diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928.
Soegondo Djojopuspito, ketua PPPI, terpilih sebagai ketua kongres.
Pada Kongres Pemuda Pertama telah berhasil diselesaikan perbedaan-perbedaan sempit berdasarkan kedaerahan dan tercipta persatuan bangsa Indonesia.
Artikel Terkait
Gedung Sobokartti Semarang, Saksi Bisu Pergumulan Intelektual Muda
Catatan Peristiwa Politik di Tugu Proklamasi (3): Pemuda Pemudi Indonesia Deklarasi Dukung Putusan MK
5 Isu Jadi Perhatian Anak Muda Masih Diabaikan Kandidat Pilpres 2024.
Peringati Hari Sumpah Pemuda, Para Pemuda Dituntut Lebih Kreatif dan Inovatif
JKT 48, Wika Salim dan Sederet Artis Ibu Kota Akan Meriahkan Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2023 di Monas
Mengenal Museum Sumpah Pemuda, Diresmikan 2 Kali oleh Ali Sadikin dan Soeharto