GRAHAMEDIA.ID - Jaringan Gusdurian melalui Gardu Pemilu meluncurkan platform Gardu.net untuk memonitor pelanggaran Pemilu 2024.
Gardu.net bertujuan mengajak masyarakat untuk aktif mengawasi Pemilu 2024 agar berlangsung jujur, adil, damai dan bermartabat.
Koordinator Umum Gardu Nasional 2024, Jay Akhmad, menjelaskan platform ini berfokus pada integritas penyelenggara pemilu dan netralitas ASN, TNI, dan Polri.
Selain itu, Gardu.net juga bertujuan untuk menanggulangi hoaks dan disinformasi, melawan merendahkan martabat, serta mencegah kekerasan/konflik identitas.
Baca Juga: Tolak Penundaan Pembagian Bansos Sampai Pemilu Selesai, Sikap Zulhas Dipertanyakan DPR
Laporan awal Gardu Pemilu menunjukkan hingga awal Januari 2024 terdapat satu dugaan pelanggaran terkait hoaks dan disinformasi, enam terkait integritas penyelenggara pemilu, dan empat terkait konflik identitas.
Gardu.net menjadi wahana bagi masyarakat untuk melaporkan dugaan pelanggaran pemilu, dengan data yang akan disinkronkan dengan lembaga-lembaga terkait seperti Bawaslu dan KPU.
"Dengan Gardu.net kita memiliki wahana untuk melaporkan dugaan pelanggaran pemilu," ungkap Jay Akhmad dalam Forum Demokrasi dan peluncuran platform Gardu.net secara virtual, Senin 8 Januari 2024 malam.
Menurut Jay, masyarakat dapat mengikuti perkembangan ini melalui website Gardu.net sementara pelaporan dugaan pelanggaran dapat dilakukan kepada kontributor Gardu Pemilu yang tersebar di berbagai daerah.
Baca Juga: Pengurus NU Diminta Tetap Fokus Jalankan Program Meski Ada Pemilu
"Gardu.net tidak bisa mengakses keseluruhan informasi tetapi melalui para penjaga gardu di daerah. Mereka akan menjadi kontributor yang melaporkan dan menuliskan kejadian pelanggaran pemilu sehingga data yang masuk sudah terverifikasi," jelasnya.
Gardu Pemilu, yang diinisiasi sebagai respons atas situasi pemilu 2024 dan amanat rapat kerja nasional Jaringan Gusdurian di Depok, Jawa Barat menjadi upaya kolaboratif untuk memastikan pemilu 2024 berlangsung dengan jujur, adil, damai, dan bermartabat.
"Gardu Pemilu mirip gardu siskamling yang bertugas menjaga keamanan daerah saat pemilu," ungkap Koordinator Sekretariat Jaringan Nasional (Seknas) Gusdurian itu.
Artikel Terkait
Jelang Pesta Demokrasi 2024, IPHI Jateng Berkomitmen Wujudkan Pemilu Damai
Menkominfo Sebut 204 Juta Kebocoran Data Pemilih Adalah Data Biasa, DPR: Ini Malapetaka Untuk Rakyat dan Demokrasi
Pemilu 2024 Polri Ajak Santri Jadi Pilar Demokrasi
Demokrasi di Indonesia seperti Demokrasi Zombi, Jalan Tapi Tanpa Ruh
Ancaman Demokrasi Indonesia Menurut Haedar Nashir, Apa itu?