GRAHAMEDIA.ID - Pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir 2023 mencapai 5,04% (yoy) atau lebih tinggi dari Triwulan III-2023 yang tumbuh sebesar 4,94% (yoy).
Secara full year, pertumbuhan ekonomi nasional di sepanjang tahun 2023 juga mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan sebesar 5,05% (ctc).
“Kalau kita lihat dengan angka ini maka angka kita lebih tinggi dari consensus forecast yang pada waktu itu diperkirakan pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2023 adalah 5,03%,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagaimana dilansir dari laman ekon.go.id pada Jumat, 9 Februari 2024.
Capaian positif pertumbuhan ekonomi nasional pada Triwulan IV-2023 tersebut ditopang dengan penguatan kinerja sejumlah komponen pada sektor lapangan usaha.
Tercatat, sektor konstruksi mampu tumbuh sebesar 7,68% (yoy) dan menjadi kontributor pertumbuhan terbesar kedua setelah industri pengolahan yang memiliki capaian sebesar 4,07 (yoy).
Baca Juga: Pemerintah Pastikan Stimulus Sektor Konstruksi Perumahan Akan Berlanjut di 2024
Selain itu, pertumbuhan ekonomi secara full year tahun 2023 yang menunjukkan kinerja impresif juga ditopang oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,82% (yoy), serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencapai 4,40% (yoy).
Lebih lanjut dari sisi lapangan usaha, sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan yakni transportasi dan pergudangan sebesar 13,96% (yoy).
Sedangkan pada sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 9,83% (yoy).
Dalam rilis tersebut, Terjaganya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan PMTB, serta meningkatnya pertumbuhan sektor konstruksi tersebut merupakan implikasi dari upaya yang telah dijalankan Pemerintah dalam menstimulasi perekonomian nasional pada Triwulan IV-2023 lalu.
Stimulasi itu seperti stimulus sektor perumahan melalui kebijakan PPN Perumahan Ditanggung Pemerintah dan pemberian subsidi biaya administrasi bagi perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah, penebalan bansos untuk mitigasi El Nino dan menjaga daya beli, serta akselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk penguatan UMKM.
Secara spasial, seluruh wilayah di Indonesia juga terus mengalami penguatan dengan dominasi kontribusi terbesar kepada PDB nasional berasal dari Pulau Jawa yakni mencapai 57,05%.
Baca Juga: Pemilu 2024 Diyakini Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang signifikan juga dicapai oleh Provinsi Maluku Utara 20,49% dan Sulawesi Tengah 11,91%, yang ditopang oleh kinerja industri pengolahan logam dasar sebagai implikasi dari kebijakan hilirisasi.
Artikel Terkait
Hingga 2023, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Serap 86.273 tenaga Kerja
Pendaftaran Tanah di Kota Semarang Capai 99%, Berdampak Pada Pertambahan Nilai Ekonomi Senilai Rp16 Triliun
Pembangunan Gedung dan Infrastruktur Masif, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh 4,92 Persen
Pemilu 2024 Diyakini Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Bakal Bentuk Tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Baru. Cek, Mana Saja?
Ekonomi Jateng Tumbuh 4,98%, Inilah Empat Lapangan Usaha yang Berkontribusi