Semua kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai Dhamma dalam kehidupan sosial.
"Gerakan-gerakan tersebut dilakukan untuk memberikan pedoman pelaksanaan kegiatan keagamaan menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak. Selain itu juga mendorong keterlibatan aktif seluruh komponen umat Buddha dalam memperkuat nilai-nilai Dhamma," tegas Supriyadi.
Ia menambahkan, rangkaian kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, sekaligus mewujudkan keberagamaan yang damai dan ramah lingkungan.
Waisak di Borobudur, 100 Ribu Umat Akan Hadir
Puncak perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak akan digelar di Candi Borobudur, Magelang.
Sekitar 100.000 umat diperkirakan akan hadir dalam acara ini. Namun, untuk menjaga kekhusyukan dan kelestarian situs warisan budaya, jumlah umat yang diizinkan memasuki Zona 1 Candi Borobudur akan dibatasi.
"Khidmat ibadah tetap menjadi prioritas. Oleh karena itu, hanya sekitar 5.000 orang yang diizinkan berada di Zona 1 saat perayaan berlangsung," ujar Supriyadi.
Dengan tema "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia", Waisak tahun ini tidak hanya menjadi momentum keagamaan, tapi juga seruan untuk hidup lebih bijak, damai, dan menyatu dengan alam.(sm)
Artikel Terkait
Catat, Kemenag Targetkan 30.000 Sertifikat Tanah Wakaf di 2024
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Selesai, Kemenag Imbau Khatib Jumat Sampaikan Pesan Rekatkan Persaudaraan
Sambut Waisak, Bhikkhu Thudong Bakal Jalan Kaki Dari India Menuju Borobudur
Pendaftaran Seleksi PPPK Kemenag Tahap I Resmi Dibuka, 89.781 Formasi Tersedia
Ada Bantuan Untuk Masjid dan Musala Dari Kemenag, Apa Saja Syaratnya ?
Kemenag Gelar Sidang Isbat 1 Syawal 1446 Hijriah pada 29 Maret 2025, Total Ada 33 Titik Pantauan Hilal di Seluruh Indonesia