Promo Pay Later Dimana-mana, Inilah Tips Menjaga Riwayat Kredit Agar Tetap Baik

GRAHAMEDIA.ID - Fasilitas belanja dengan promo paylater mudah ditemukan di beranda ponsel pintar kamu. Tawaranya menggiurkan. Namun, kalau tidak hati-hati dan tidak bisa melunasinya, riwayat kreditmu bisa berantakan.

Apalagi dalam memanfaatkan aplikasi pinjaman fintech maupun fitur PayLater alias beli dulu bayar nanti. Sebaiknya, terlebih dahulu menimbang manfaat dan risiko.

Aplikasi tersebut memang memberikan kemudahan dan transaksi dan tawaran promo, namun harus mampu melunasi pinjaman yang dimanfaatkan beserta biaya lainnya seperti administrasi, bunga, denda, dan lain-lain.

Saat ini, pinjaman PayLater sudah masuk dalam pencatatan riwayat kredit dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Artinya riwayat pembayaran cicilan PayLater bisa memengaruhi riwayat kredit.

Ingat setiap utang harus dilunasi secara tepat waktu dan tepat jumlah. Jika tidak tertib dalam membayar bisa dianggap kredit macet dan membuat riwayat kredit buruk.

Riwayat kredit atau credit scoring adalah angka yang diberikan biro kredit kepada seseorang berdasarkan riwayat kredit/pembiayaannya.

Oleh karena itu, melansir laman ojk.go.id pada 16 Oktober 2023, penting sekali untuk menjaga riwayat kredit. Agar riwayat kredit tetap baik, kamu yang memiliki utang dapat mengikuti tips berikut ini:

1. Buatlah rekapitulasi utang, jangan sampai ada utang yang telat/lupa dibayar

Segala jenis utang melalui produk keuangan akan tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Catat jumlah utang, tenggat pembayaran, serta bunga dan biaya lain yang harus dibayarkan.

2. Atur keuangan dengan cara menambah penghasilan, kurangi pengeluaran, dan hindari menambah utang lain

Usahakan agar utang tidak lebih dari 30% total pendapatan. Dengan begitu, arus keuangan tetap stabil.

Baca Juga: Pasangan Muda! Pastikan Rencanakan Keuangan Rumah Tanggamu agar Sejahtera

3. Apabila dalam keadaan darurat, gunakan metode menjual barang atau mencairkan tabungan untuk melunasi utang

Dalam keadaan darurat, menjual barang atau mencairkan tabungan bisa dilakukan untuk menghindari bunga yang terus bertambah atau status kredit macet.