Tentukan jumlah yang harus disisihkan setiap bulan dan buat komitmen untuk tidak menggunakan dana tersebut untuk keperluan lain.
5. Manfaatkan Program Pensiun dari Perusahaan
Jika perusahaan tempat kamu bekerja menyediakan program pensiun, pastikan kamu ikut serta karena biasanya perusahaan juga akan memberikan kontribusi tambahan.
6. Evaluasi dan Sesuaikan Rencana Secara Berkala
Kebutuhan finansial bisa berubah seiring waktu, jadi penting untuk mengevaluasi tabungan pensiun secara berkala dan menyesuaikannya jika diperlukan.
Simulasi Menyisihkan Penghasilan Bulanan untuk Tabungan Pensiun
Agar lebih mudah memahami pentingnya menabung untuk pensiun, berikut adalah simulasi sederhana:
Jika kamu berusia 25 tahun dan berencana pensiun pada usia 60 tahun, kamu memiliki 35 tahun untuk menabung.
Misalkan kamu ingin memiliki dana pensiun sebesar Rp1 miliar saat pensiun.
Dengan asumsi suku bunga tahunan 5%, kamu perlu menabung sekitar Rp700.000 – Rp1.000.000 per bulan sejak usia 25 tahun.
Jika kamu baru mulai menabung pada usia 35 tahun, jumlah yang harus disisihkan naik menjadi sekitar Rp1.500.000 – Rp2.000.000 per bulan.
Dari simulasi ini, semakin awal menabung, semakin ringan jumlah yang harus disisihkan setiap bulannya. (*)
Artikel Terkait
Sejarah KPR Periode 2018-Sekarang: Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan
Tabungan Perumahan Senilai Rp1,8 Triliun Dikembalikan Oleh BP Tapera, Dibagikan Kepada 445.645 orang
Imbal Hasil Pengelolaan Dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) Diklaim Impresif
Keluarga Muda!, Dahulukan Mana? Beli Rumah, Beli Kendaraan, Atau Tabungan Pendidikan Anak?
Mengenal Produk Tabungan Pendidikan Anak dan Cara Memilihnya