GRAHAMEDIA.ID - Apakah benar anggapan populer di masyarakat bahwa 'uang suami uang istri, uang istri milik istri?'.
Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar ya?, sebab urusan esensial seperti uang dan materi lainnya tentu perlu didiskusikan bersama oleh setiap pasangan.
Lantas bagaimana pandangan soal uang istri dan kewajibannya dalam nafkah rumah tangga?
Cendekiawan Muslim Indonesia Profesor Quraish Shihab menjelaskan bahwa dalam Islam, istri sama sekali tidak berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dari hasil usahanya.
“Jadi, uang istri tetap uang istri,” kata Prof Quraish dikutip dari NU Online.
Baca Juga: Dengan Gaji Rp4 Juta, Begini Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Namun, kata Prof Quraish, substansi dalam berumah tangga tidak semata-mata tentang hak dan kewajiban.
Lebih dari itu relasi antara suami istri dalam rumah tangga dibangun atas dasar prinsip kesalingan.
"Hubungan suami istri semata-mata bukan tentang hak dan kewajiban. Hubungan suami istri itu adalah hubungan kerja sama sehingga kalau suami membutuhkan, jika istri mampu, ya harus membantu,” terang pakar ilmu Al Qur’an dan Hadits ini.
Dalam konteks ini hal yang paling penting dilakukan oleh suami dan istri adalah komunikasi dan diskusi.
Baca Juga: Cara Jitu Menentukan Prioritas Keuangan Rumah Tanggamu dengan Bijak dan Tepat
Sebab diskusi merupakan cara memberi kesempatan pasangan untuk menyatakan saran dan menerima perbedaan pendapat.
Oleh karena itu, lanjut Prof Quraish, tiada kalimat yang paling indah dalam rumah tangga kecuali kalimat bernada penghormatan dan saling membanggakan antara suami dan istri.