GRAHAMEDIA.ID - Stabilitas harga kebutuhan pokok di Kabupaten Purbalingga baru-baru ini mendapat perhatian positif.
Dengan harga yang relatif stabil di pasaran, seperti yang dilaporkan di Pasar Segamas, masyarakat tidak terlalu terbebani oleh lonjakan harga mendadak.
Hal ini memberikan dampak besar bagi keuangan keluarga, terutama dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran bulanan.
Pengaruh Stabilitas Harga terhadap Keuangan Keluarga
Ketika harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, dan minyak goreng stabil, keluarga dapat lebih mudah memprediksi pengeluaran rutin.
Misalnya, berdasarkan laporan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga, harga cabai rawit dan cabai merah saat ini berkisar di bawah Rp40 ribu per kilogram, dengan selisih hanya Rp1.000 hingga Rp1.500.
Kenaikan atau penurunan harga yang drastis dapat menambah tekanan pada anggaran, terutama bagi rumah tangga dengan penghasilan tetap.
Dalam konteks literasi keuangan, memahami pergerakan harga dan mengelola pengeluaran sesuai dengan fluktuasi pasar adalah langkah penting untuk menjaga stabilitas keuangan keluarga.
Baca Juga: Lulus Sekolah Lansia, 60 Warga Panjang Diwisuda
Dengan harga yang stabil, masyarakat bisa lebih tenang dalam menyusun anggaran bulanan, sehingga kebutuhan pangan, transportasi, dan kebutuhan lainnya bisa dipenuhi tanpa harus mengurangi tabungan atau investasi.
Pengendalian Inflasi: Menjaga Daya Beli Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya menjaga stabilitas harga ini.
Mengapa ini penting? Inflasi yang tinggi dapat menggerus daya beli masyarakat, membuat harga barang naik lebih cepat daripada peningkatan pendapatan.