GRAHAMEDIA.ID – Bisa membeli rumah sendiri merupakan sebuah pencapaian, namun bila anggaran terbatas, salah satu cara yang dilakukan adalah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Namun, mengajukan KPR tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh persiapan yang matang.
Sebelum mengambil langkah besar ini, penting bagi calon pembeli untuk memiliki manajemen keuangan yang tepat. Tanpa perencanaan keuangan yang matang, cicilan rumah dapat menjadi beban yang memberatkan dan bahkan menyebabkan masalah keuangan di masa depan.
Oleh karena itu, memahami dan mengelola keuangan secara bijak sebelum mengajukan KPR sangat penting untuk memastikan kepemilikan rumah yang stabil dan berkelanjutan.
Malansir knight frank asia, berikut beberapa hal yang perlu Anda pahami :
1. Menghitung Kemampuan Finansial
Langkah pertama dalam manajemen keuangan sebelum mengajukan KPR adalah menghitung kemampuan finansial Anda.
Pastikan Anda memahami seberapa besar pendapatan bulanan Anda dan berapa persentase yang dapat dialokasikan untuk cicilan KPR. Sebaiknya, cicilan rumah tidak melebihi 30% dari total penghasilan bulanan.
Rasio ini akan membantu menjaga keseimbangan antara kewajiban cicilan dengan kebutuhan hidup lainnya, seperti tagihan bulanan, biaya transportasi, dan belanja kebutuhan sehari-hari.
2. Memahami Rasio Utang
Rasio utang adalah indikator penting dalam mengukur kesehatan finansial sebelum mengajukan KPR. Rasio utang terhadap pendapatan idealnya tidak melebihi 40%. Ini berarti bahwa total semua kewajiban utang, termasuk kartu kredit dan pinjaman lain, tidak boleh lebih dari 40% dari penghasilan bulanan Anda.
Jika rasio utang terlalu tinggi, ada baiknya melunasi sebagian utang sebelum mengajukan KPR, agar pengajuan kredit memiliki peluang yang lebih besar untuk disetujui oleh bank.
Baca Juga: Perbedaan Signifikan Antara KPR Tapera dan KPR Komersil. Simak Kekurangan dan Kelebihannya