Pertimbangkan, Inilah Daftar Risiko Investasi Properti yang Harus Kamu Waspadai

Dalam bisnis ini, harga suatu properti tentunya akan sangat mencerminkan kondisi penawaran dan permintaan. Harga properti ini ditetapkan berdasarkan sifat pasar lokal beserta dengan trend yang dapat mempengaruhi harga penawaran dan permintaan.

Affordability sendiri merupakan salah satu perbedaan yang cukup signifikan dalam jenis investasi properti vs saham. Affordability tidak terlalu menjadi isu atau masalah besar dalam bidang transaksi investasi saham, lantaran pembeliannya dilakukan secara tunai.

Sementara itu, transaksi dalam bidang properti biasanya merupakan pembelian leverage yang melibatkan pembiayaan dari bank.

4. Biaya Transaksi Investasi Properti Cukup Tinggi

Resiko bisnis properti selanjutnya adalah biaya transaksinya yang cukup tinggi. Karena itulah, investasi properti juga dapat dikategorikan dalam jenis High Cost Transaction.

Untuk dapat berinvestasi dalam sektor ini, kamu memerlukan modal lebih. Termasuk untuk menutup biaya transaksinya yang tinggi.

Ada banyak sekali biaya-biaya yang mungkin harus kamu keluarkan dalam proses jual beli rumah. Diantaranya adalah :

- Biaya Pengecekan Sertifikat

- Biaya Akta Jual Beli (AJB)

- Biaya Balik Nama

- Biaya PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

- PPh (Pajak Penghasilan)

- BPHTB (Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan)

- Biaya KPR (jika menggunakan sistem KPR dari bank)

- Biaya Jasa Notaris