Pertimbangkan, Inilah Daftar Risiko Investasi Properti yang Harus Kamu Waspadai

Baca Juga: Inilah 4 Tips Aman Bagi Pemula untuk Memulai Investasi Properti

5. Diperlukan Waktu yang Lama untuk Membeli Suatu Jenis Properti

Kamu mungkin juga akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan properti yang kamu inginkan. Inilah yang disebut juga sebagai Time Consuming Acquisition.

Kamu membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mengurus semua proses perpindahan kepemilikan properti tersebut. Alias semuanya tidak bisa terjadi dalam tempo yang singkat.

Selain itu, kamu mungkin juga akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk menemukan properti idamanmu atau properti yang memiliki prospek bagus.

Bahkan, dari 100 properti yang ada kamu mungkin hanya bisa menemukan 1-3 properti terbaik. Padahal, proses pencarian dan seleksi properti tersebut akan memakan waktu yang sangat lama.

Inilah mengapa properti ini termasuk dalam aset tidak likuid atau lack of liquidity.

6. Pengetahuan dan Pengalaman akan Jadi Poin Penting

Resiko investasi properti ini biasanya dihadapi oleh para investor pemula. Kurangnya pengalaman dan terbatasnya pengetahuan yang dimilikinya, tentunya akan membuat keuntungan investasi dalam sektor properti jadi kurang maksimal.

Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki inilah yang juga akan menentukan kemampuan seseorang dalam bidang investasi properti ini.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, seseorang bisa mencari tahu jenis properti mana yang paling menguntungkan, bisa memprediksi harga suatu properti di masa mendatang, nego harga, mencari momentum yang tepat untuk buy and sell serta menerapkan berbagai strategi lainnya yang menguntungkan.

Seperti yang kita tahu, untuk memiliki skill ini kamu mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun. Solusinya adalah tetap konsisten, selalu belajar dan dalami bidang yang saat ini kamu tekuni dengan baik.

Baca Juga: Mengenal Bubble Properti dan Indentifikasinya, Simak Dengan Jeli

7. Ada Building Depreciation

Resiko investasi properti selanjutnya adalah adanya beban penyusutan bangunan. Layaknya jenis aset tetap lainnya, dari waktu ke waktu nilainya akan terdepresiasi atau mengalami penyusutan.