Senin, 22 Desember 2025

204 Juta DPT Pemilu 2024 Jebol, Anggota DPR ini Malah Bilang: Bukan Data-data Sensitif

Photo Author
- Sabtu, 2 Desember 2023 | 19:02 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono (dpr.go.id)
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono (dpr.go.id)

 

GRAHAMEDIA.ID - Entah logika apa yang dipakai anggota DPR yang satu ini, di saat banyak kalangan prihatin dengan kasus 204 Juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 diretas, ia malah berkomentar seolah persoalan kebocoran data ini masalah yang sederhana.

Mengutip dari Parlementaria, Jumat 1 Desember 2023, Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menyebut bahwa sistem Pemilu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan apa yang ia sebut sebagai proses perhitungan masih dalam keadaan aman.

"Tetapi dari sejumlah pengakuan dan juga hasil laporan yang kami terima sejauh ini, sistem pemilihan umum dan juga proses perhitungan itu masih dalam kondisi aman. Tidak diganggu oleh pihak-pihak mana pun," kata Dave.

"Penjelasan yang sekarang sudah diberikan, bahwa data yang tercuri itu bukan data-data sensitif," kata dave lagi.

Baca Juga: 204 Juta Data Pemilih Bocor, Puan: Data pemilih yang Terpapar Mengancam Integritas Pemilu

Meski demikian, Dave mengatakan Komisi I DPR RI telah meminta pengawasan dan penyelidikan sebaran data yang diduga bocor tersebut.

"Kami akan terus meminta baik Kominfo, aparat lembaga intelijen seperti BIN, dan juga kepolisian, khususnya mereka yang menangani bidang digitalisasi, untuk melakukan pengawasan yang melekat dan memastikan tidak ada luasan atau pembobolan akan sistem KPU," ujar Dave.

Tidak jelas apa yang dimaksud dengan sistem pemilu dan proses perhitungan dalam pemberitaan tersebut.

Namun jika yang dimaksud sistem pemilu disini mengacu pada sistem informasi daftar pemilih (Sidalih), maka pernyataan Dave tersebut menjadi blunder.

Baca Juga: DPT Pemilu 2024 Bocor, DPR Tidak Mau Tahu 'Dicolong' Siapa: Ini Tanggung Jawab KPU!

Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC mengungkapkan, peretas bernama Jimbo mendapatkan data dan menjualnya senilai US$74 ribu atau Rp 1,2 miliar.

Data yang didapatkan itu berjumlah 253 juta. Namun setelah disaring terdapat 204 juta yang didapatkan, sama seperti DPT Tetap KPU.

"Dimana setelah Jimbo melakukan penyaringan, terdapat 204.807.203 data unik dimana jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari dengan 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan," kata Pratama Persadha, Chairman CISSReC dalam keterangannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.Syahrul

Sumber: dpr.go.id, CNBC Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

 Jawa Tengah Siap Sambut Nataru, Inilah Kesiapannya

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:40 WIB

Terpopuler

X